Cinderamata Berbahan Dasar Akar Wangi

Cinderamata Berbahan Dasar Akar Wangi
Cinderamata. Cinderamata Berbahan Dasar Akar Wangi. Selain dodol Garut, komoditas unggulan Garut lainnya yang juga terus dikembangkan adalah akar wangi yang merupakan bagian dari sub-sektor perkebunan dijadikan komoditas andalan bagi Kabupaten Garut. Pada mulanya budidaya akar wangi hanya dikenal untuk menghasilkan minyak atsiri, sebagai bahan dasar wewangian atau kosmetik. Namun kini aneka kerajinan pun dapat dibuat dengan berbahan dasar akar wangi. Garut sebagai salah satu kota penghasil akar wangi yang ada di dunia. Hanya tiga negara, penghasil akar wangi di dunia yaitu Haiti dan Bourbon di Pasifik, dan di Garut, Indonesia. Akar wangi juga dapat diolah menjadi minyak akar wangi. Minyak akar wangi prospeknya perlu terus dikembangkan mengingat komoditas ini memiliki keunggulan yang kompetitif dan komparatif serta memiliki pangsa pasarnya yang cukup lebar dan prosfeknya menjanjikan baik di pasar dalam negeri maupun luar negeri. Sehingga, akar wangi dapat dijadikan salah satu komoditas unggulan Kabupaten Garut diharapkan bisa menopang pendapatan daerah. Garut pun menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia yang menarik perhatian wisatawan.

Wisata Garut yang populer. Budidaya akar wangi di Kabupaten Garut sudah dimulai sejak tahun 1996 oleh masyarakat di lima kecamatan yang berada di Kabupaten Garut yaitu Kecamatan Leles, Kecamatan Cilawu , Kecamatan Samarang, Kecamatan Pasirwangi dan Kecamatan Bayongbong. Pemerintah Kabupaten Garut mendukung upaya pengembangan komoditi ini dengan melibatkan lebih dari 4.000 kepala keluarga yang terdiri dari 2.000 orang pemilik dan 2000 orang lainnya sebagai petani penggarap yang tergabung dalam kelompok tani yang terdiri dari 28 kelompok tani berada di Kecamatan Samarang, 18 kelompok tani berada di Kecamatan Pasirwangi, 5 kelompok tani di Kecamatan Leles, 4 kelompok tani di Kecamatan Cilawu dan 1 kelompok tani di Kecamatan Bayongbong. Jumlah tersebut tidak termasuk para pengolah dan penyuling akar wangi. Pengolah dan penyuling akar wangi tersebut terdiri dari 33 unit yang tersebar di lima kecamatan yaitu di Kecamatan Samarang dan Pasirwangi terdapat 21 unit pengolahan dan penyulingan, di Leles 9 unit, di Kecamatan Bayongbong 1 unit dan di Kecamatan Cilawu 2 unit. Setelah melalui proses pengolahan dan penyulingan, akar wangi ini dapat dipergunakan sebagai bahan dasar pembuatan parfum dan kosmetik.

Dalam pemasarannya pun tidaklah terlalu sulit, karena semua hasil olahan akar wangi dari Kabupaten Garut ini dapat diserap pasar dengan harga yang memadai. Namun, apabila kualitasnya lebih baik dan dapat dimaksimalkan maka harganya pun bisa lebih dimaksimalkan lagi. Berdasarkan data yang ada di Kabupaten Garut, pasar luar negeri yang menyerap produksi minyak akar wangi dari Kabupaten Garut adalah para pengusaha dari kawasan Asia, Eropa dan Amerika, khususnya negara-negara seperti Singapura, India, Jepang, Inggris, Hongkong, Belanda, Jerman, Italia, Swiss dan Amerika Serikat.

Peluang ekspor akar wangi yang masih sangat terbuka lebar untuk negara-negara lainnya yang berada di kawasan Asia Tengah, Asia Timur dan juga Eropa sehingga prosfeknya sangat cerah. Apalagi jika melihat jumlah pesaing produk akar wangi yang masih sangat sedikit karena tidak semua negara memiliki tanaman akar wangi. Kabupaten garut sangat beruntung karena minyak akar wangi yang dihasilkan dari menjadi salah satu nominatif dunia, walaupun jumlah produksinya masih terbatas. Keterbatasan jumlah produksi minyak akar wangi disebabkan masalah teknologi dan permodalan. Oleh sebab itu, untuk meningkatkan produksi minyak akar wangi sesuai yang diharapkan dan untuk memenuhi permintaan pasar maka perlu dukungan berbagai pihak dalam hal teknologi dan permodalan.

Selain itu, para petani juga dihadapkan berbagai kendala lainnya seperti masih banyaknya calo di lapangan sebagai akibat dari jalur tata niaga yang panjang, kurangnya adanya kerjasama antara petani dengan pengelola penyulingan, kurangnya permodalan, akses permodalan yang minim serta kurangnya dukungan teknologi sehingga kualitas yang dihasilkan pun rendah.

Untuk itu dukungan Pemerintah Kabupaten Garut sangat dibutuhkan. Maka Pemerintah Daerah Kabupaten Garut pun tidakj tinggal diam, pemerintah mulai melakukan restrukturisasi pada jalur tata niaga, membentuk koperasi, seta memberi dukungan dalam permodalan melalui kemitraan maupun lembaga-lembaga keuangan. Dari segi teknologi penyulingan pun mulai ditingkatkan sehingga kemudian dapat pula meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sebagai salah satu dukungan pemerintah dalam upaya meningkatkan hasil komoditas akar wangi baik dalam segi kuantitas maupun kualitas, maka pada tahun 2008 di Kabupaten Garut didirikan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yaitu salah satu bentuk kerjasama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Garut dengan Departemen Perindustrian yang menyediakan fasilitas pembinaan terhadap UKM (Usaha Kecil Menengah) minyak akar wangi dalam hal permodalan, teknologi dan pemasarannya.

0 Response to "Cinderamata Berbahan Dasar Akar Wangi"